Minggu, 29 Mei 2011

TANDA-TANDA CINTA

TANDA-TANDA CINTA



Segala puji tentu hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulallah saw.
Tema yang akan dikupas kali ini adalah tema yang selalu menarik bagi siapa saja dan pada masa kapan saja. Dan tema ini selalu laris manis ketika dijadikan lagu-lagu, kapan pun masanya serta menarik ketika dijadikan sajak-sajak atau puisi. Tema yang dimaksud adalah CINTA. Tepatnya tanda-tanda cinta.
Allah berfirman dalam Surah Al-Baqarah: 165.
Artinya: “Dan di antara manusia ada orang-orang yang membuat tandingan-tandingan selain Allah. Mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang beriman amat sangat cintanya kepada Allah …”.
Cinta bisa diibaratkan lapar dan dahaga. Semua jenis manusia dalam segala tingkat usia dan masa pernah merasakannya. Meskipun obyek dan kadarnya selalu berbeda-beda. Muara cinta tak terbatas kepada sasaran yang bersifat materi (fisik), tetapi juga melampaui batas-batas imateri (non fisik).
Orang dengan paham materialisme akan menumpahkan cintanya kepada obyek yang bersifat materi/fisik, seperti harta, jabatan, wanita, atau anak-anak. Muara cinta seorang mukmin tentu berbeda. Selain pada yang bersifat materi, seorang mukmin dituntut juga untuk mencintai yang non fisik. Cinta kepada Allah lah yang merupakan muara terakhir bagi seorang mukmin.
Cinta memang urusan hati. Hanya Allah SWT dan pribadi yang bersangkutanlah yang mengetahuinya. Seorang suami sebenarnya tidak tahu secara pasti apakah istrinya mencintai dirinya atau tidak. Begitu sebaliknya. Namun, meskipun cinta urusan hati,, tanda-tandanya bisa kita indera. Tanda-tanda cinta yang dimaksud di antaranya sebagai berikut.
1.    Banyak mengingat dan menyebut kekasihnya
Orang yang sedang jatuh cinta akan senantiasa mengingat dan menyebut nama sang kekasihnya. Kapan dan di mana saja. Seorang mukmin sejati pun akan senantiasa berdzikir kepada Allah SWT. Segala aktivitas selalu kita awali dengan menyebut Asma Allah yang begitu Indah.
2.    Kerinduan yang mendalam untuk senantiasa berjumpa.
Jika kita sedang jatuh cinta, para pujangga berkata “gunung akan kudaki, lautan luas akan kuseberangi demi berjumpa dengan pujaan hati” Ketika berjumpa maka segala kerinduan akan tercurahkan. Kerinduan seorang mukmin kepada Allah bisa ditempuh melalui sholat, doa, dan ibadah khusus lainnya. Namun, perjumpaan dengan Allah yang sebenarnya adalah kematian. Seorang mukmin tidak takut akan kematian. Kematian akan mengantarkan ke perjumpaan dengan Allah SWT.
3.    Merasakan asyiknya berduaan dengan sang Kekasih
Orang yang sedang jatuh cinta tentu merasa asyik ketika berduaan dengan pasangannya. Dunia seakan milik berdua, yang lain ngontrak. (tetapi ingat yang bukan muhrimnya dilarang berduaan di tempat sunyi). Orang beriman akan menikmati saat-saat berdua dengan Allah SWT. Shalat fardhu dan sunah jadi kegemarannya. Apalagi shalat malam. Di saat itulah suasana hanya berdua-duaan benar-benar terasakan.
4.    Merasa cemburu
Cemburu merupakan salah satu bukti cinta. Seorang suami atau istri akan cemburu manakala pasangannya diganggu orang lain. Kita pun harus cemburu manakala ayat-ayat Allah dilecehkan atau ada orang-orang yang menyekutukan Allah SWT. Kalau kita diam saja… cinta kita masih dipertanyakan.
5.    Rela berkorban demi sang Kekasih
Pengorbanan menjadi tuntutan cinta. Nyawa pun kadang menjadi taruhannya.
Pengorbanan bisa berupa harta, pemikiran, maupun tenaga.
6.    Merasa Ridho
Tingkatan tertinggi dari cinta kepada Allah adalah ridho. Kalau kita sudah ridho dengan Allah tentu tidak akan muncul sikap iri, dengki, bahkan korupsi. Karena kita sudah ridho dengan kehendak-Nya. Dan keridhoan dari Allah SWT sajalah yang dicari oleh seorang mukmin.
Bagaimana, apakah tanda-tanda cinta itu ada pada diri kita? Jika tanda-tanda tersebut tidak ada pada diri kita, mari kita pertanyakan seberapa besar cinta kita kepada Allah.

Kamis, 05 Mei 2011

Susunan Pengurus

SUSUNAN PENGURUS DKM AL-ITTIHAAD
PERIODE 2011-2014

PENASIHAT                              :  DRS. H. MISBACHUL MUNIR, SH  (RT 04)
                                                      MAHMUD, S.Ag. (RT 05)
                                                      DRS. SYAFRUDDIN (RT 02)
                                                      H. BAMBANG S. (RT 09)
KETUA                                      :  H. MUNDIRIN MD, S.IP (RT 09)
WAKIL KETUA                        :  SUGIYARTO (RT 06)
SEKRETARIS                            :  DARYO SUSMANTO, S.Sos. (RT 06)
BENDAHARA                           :  PUJO KAHONO (RT 03)
SEKSI-SEKSI
1. SEKSI IBADAH                    :   ENDRO P., SE (KOORDINATOR) (RT 09)
                                                      UDIN SALAHUDIN (RT 04)
                                                      H. TARMIDI (RT 09)
                                                      MUKADI (RT 03)
2. SEKSI DAKWAH                 :  SARJONO, S.Pd. (KOORDINATOR) (RT 05)
    DAN PENDIDIKAN                ABDUL RONI (RT 06)
                                                      AMAN SYAFEI (RT 03)
3. SEKSI SOSIAL                     :  SUGIONO (RT 05)
                                                      SONI MARSONO (RT 03)
                                                      MOCHAMMAD AGUS (RT 03)
4. SEKSI USAHA DANA          :  H. IWAN MOKOBOMBANG, SE (KOORDINATOR) (RT 05)
                                                      HAMZAH (RT 05)
                                                      MUKLAS (RT 06)
                                                      DEDI MULYADI (RT 03)
                                                      GANA, S.Sos. (RT 01)
5. SEKSI PERLENGKAPAN    :  RIYANTO (KOORDINATOR) (RT 04)
                                                      TAJUDDIN (RT 06)
                                                      ISKANDAR HELMI (RT 03)
                                                      MOH. FAJAR/DJADJA (RT 03)
                                                      E. KUSNADI (RT 03)
6. SEKSI K3                              :  KARNO (KOORDINATOR) (RT 06)
                                                      RASMAN IT (RT 04)
                                                      SOFYAN SURI (RT 05)
                                                      MAMAN SUHERMAN (RT 06)
7. SEKSI WANITA                    :  HJ. NENENG M. MUNIR (KOORDINATOR) (RT 04)
                                                      TUTI W. (RT 03)
                                                      ETI NURHAYATI (RT 05)
                                                      MULYANAH (RT 05)
                                                      NY. H. MUNDIRIN (RT 09)
                                                      MASLAHAH (RT 03)
                                                      NYAI WARTI TASINO (RT 05)
8. SEKSI PEMUDA                    : EDI KUSNA DARMADI (KOORDINATOR) (RT 05)
                                                      RACHMAT EFFENDI (RT 05)
                                                      RAFDI (RT 05)
                                                      ANGGA (RT 05)
                                                      REZA (RT 03)

CIREBON, 31 MARET 2011
KETUA RW 11
BUMI KALIJAGA PERMAI BARAT, CIREBON

ttd

KADAR RACHMAT

SK DKM AL-ITTIHAAD

KELURAHAN KALIJAGA
RUKUN WARGA 11
BUMI KALIJAGA PERMAI BARAT
Sekretariat: Jln. Dahlia. No. 36 Telp. (0231) 483727 Kode Pos 45144 Cirebon

KEPUTUSAN KETUA RW 11 BUMI KALIJAGA PERMAI BARAT
KELURAHAN KALIJAGA KECAMATAN HARJAMUKTI KOTA CIREBON

Nomor: SKEP – 01/A/RW11-BKPB/2011

T E N T A N G

PENGANGKATAN PENGURUS DKM AL-ITTIHAD
PERIODE 2011–2014

Dengan Menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang

Menimbang : 1. Keputusan Camat Harjamukti No.149/81/Kec.Hjm/2008 tanggal 25 Agustus 2008 tentang Pengesahan dan Pengangkatan Pengurus RW 11 Bumi Kalijaga Permai Barat, Kelurahan Kalijaga.
2. Bahwa Rukun Warga sebagai organisasi masyarakat yang diakui dan dibina oleh pemerintah yang diatur dalam keputusan Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Cirebon No. 148/141A-Pem/1988 tanggal 23 Juni 1988.
3. Keputusan Pengurus RW 11 Bumi Kalijaga Permai Barat No. SKEP-01/RW-BKPB/2008 tanggal 1 September 2008 tentang pengangkatan seksi-seksi pengurus RW 11 Bumi Kalijga Permai Barat Masa Bakti 2008 – 2011.
Mengingat : 1. Bahwa semakin meningkat dan meluasnya pembangunan, maka kehidupan keagamaan harus semakin ditingkatkan, baik dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan sosial kemasyarakatan.
2. Bahwa untuk maksud tersebut perlu ditetapkan keputusan pengangkatan Pengurus Dewan Kemakmuran Masjid.
Memperhatikan : 1. Hasil rapat Pengurus RW 11 Bumi Kalijaga Permai Barat dengan para sesepuh, tokoh masyarakat, dan tokoh agama pada tanggal 5 Maret 2011.
2. Hasil Musyawarah Tim Formatur pembentukan Pengurus Dewan Kemakmuran Masjid.

M E M U T U S K A N :

PERTAMA : Memberhentikan dengan hormat disertai dengan penghargaan setinggi-tingginya kepada pengurus Dewan Kemakmuran Masjid Al-Ittihad masa bakti 2009 – 2011.

KEDUA : Mengesahkan Pengangkatan Pengurus Dewan Kemakmuran Masjid Al-Ittihad Periode 2011 – 2014 dengan susunan sebagaimana terdapat dalam lampiran ini bersifat kolektif dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini.
KETIGA : Pengurus Dewan Kemakmuran Masjid merupakan Seksi Agama RW 11 Bumi Kalijaga Permai Barat.
KEEMPAT : Pengurus Dewan Kamakmuran Masjid Al-Ittihad berkewajiban untuk melaksanakan kegiatan mental kerohanian, pe ndidikan, dan ceramah serta kegiatan lain yang hakikatnya mengarah kepada upaya untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan serta meningkatkan amal ibadah untuk bersama-sama membangun masyarakat RW 11 Bumi Kalijaga Permai Barat.
KELIMA : Keputusan ini berlaku 3 (tiga) tahun. Masa bakti kepengurusan Dewan Kemakmuran Masjid Al-Ittihad terhitung sejak tanggal ditetapkannya keputusan ini dengan ketentuan akan diadakan perbaikan/perubahan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan.

Ditetapkan di : Cirebon
Pada tanggal : 31 Maret 2011

RW 11 BUMI KALIJAGA PERMAI BARAT
KETUA,



KADAR RACHMAT


Salinan Keputusan ini disampaikan kepada:
1. Yth. Lurah Kalijaga, Kecamatan Harjamukti
2. Yth. Ketua RT se-Wilayah RW 11 Bumi Kalijaga Permai Barat
3. Pengurus DKM

Rabu, 04 Mei 2011

Ujian Iman

Ujian Iman
Dalam pergaulan sehari-hari, mungkin kita sering mendengar pernyataan atau ungkapan “ Iman kuat, tapi iminnya yang nggak kuat.” Ungkapan ini biasanya terlontar ketika seseorang melihat hal-hal yang berbau syahwat. Iman yang dimaksud tentu iman kepada sang kholik. Dan yang dimaksud imin biasanya makna kias dari nafsu (syahwat)
Dalam ungkapan ini secara logika bahasa perlu dicermati. Benarkah jika iman sudah kuat, imin masih bisa goyah? Bukankah imin akan kuat jika memiliki iman yang kuat? Dalam ungkapan ini juga terdapat pernyataan “iman kuat”. Yakni pengakuan seseorang yang merasa imannya sudah kuat. Benarkah imannya sudah kuat?
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Ankabut Ayat 2 dan 3 yang artinya: “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka. Maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS. Al-Ankabut: 2-3)
Ayat ini menjelaskan bahwa salah satu konsekuensi pernyataan iman kita, yaitu kita harus siap menghadapi ujian yang diberikan Allah kepada kita, untuk membuktikan sejauh mana kebenaran dan kesungguhan kita dalam menyatakan iman. Apakah keimanan kita benar-benar bersumber dari keyakinan dan kemantapan hati atau sekadar ikut-ikutan. Apakah kita tahu arah dan tujuan iman kita atau iman kita hanya didorong oleh kepentingan sesaat.
Ujian yang diberikan Allah kepada manusia berbeda-beda, dan bentuknya pun berbeda-beda. Ada beberapa macam bentuk ujian yang Allah berikan kepada pendahulu kita maupun pada kita sekalian.
1. Ujian iman dalam bentuk perintah. Contohnya, yang dialami Nabi Ibrahim as ketika diperintah untuk menyembelih anaknya yaitu Ismail as. Ini merupakan ujian yang sangat berat. Bagaimana seorang bapak harus rela menyembelih anaknya sendiri. Namun, karena keimanannya kepada Allah SWT begitu kuat, Nabi Ibrahim as tetap menjalankan perintah-Nya. Dan Allah pun menggantikan Ismail ketika hendak disembelih dengan seekor domba.
Bagaimana dengan kita? Allah memerintahkan kita untuk shalat lima waktu, Allah juga memerintahkan kita untuk berpuasa dan membayar zakat. Jika shalat kita masih banyak bolongnya, pantaskah kita menyatakan iman kita kuat?
2. Ujian iman dalam bentuk larangan. Contohnya, yang dialami Nabi Yusuf ketika diuji dengan wanita cantik, istri pembesar di Mesir. Beliau dan istri pembesar Mesir berada dalam satu ruangan. Beliau diajak berzina, tetapi karena Nabi Yusuf tahu bahwa berzina itu dilarang Allah, maka Nabi Yusuf pun menolaknya, meskipun resikonya harus masuk penjara karena fitnah.
Bagaimana dengan kita? Allah melarang kita berzina, berjudi, minum minuman keras, mencuri, dan masih banyak lagi larangan. Namun, banyak di antara kita yang masih terus saja melanggar larangan tersebut.
3. Ujian iman dalam bentuk musibah. Contohnya, yang dialami Nabi Ayub yang terkena penyakit dan kemiskinan. Penyakit Nabi Ayub as dan kemiskinannya telah membuatnya dijauhi tetangga bahkan ditinggalkan istri dan anak-anaknya. Namun, Nabi Ayub as tetap beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.
Bagaimana dengan kita? Kerapkali musibah yang menimpa kita membuat kita putus asa dan bahkan menyalahkan Allah SWT. Akibatnya, keimanan kita menurun. Rasa tawakal yang hilang menyebabkan kita tidak sabar ketika didera musibah. Sebagai orang beriman kita harus mampu bersabar ketika terkena musibah. Itulah salah satu bukti kekuatan iman kita.
4. Ujian lewat tangan-tangan orang kafir dan orang-orang yang tidak menyenangi Islam. Contohnya, yang dialami Nabi Muhammad saw. Awal-awal dakwah Islam, kebencian orang-orang kafir Quraisy terhadap Nabi Muhammad begitu besar. Namun, Rasulullah tetap tabah dengan keimanannya.
Bagaimana dengan kita? Banyak cara yang telah dilakukan oleh orang-orang kafir kepada Islam dan umat Islam karena kebencian mereka. Ayat-ayat Allah banyak dilecehkan. Jika sikap kita tetap diam saat ayat-ayat Allah dilecehkan, keimanan kita patut dipertanyakan.
Itulah beberapa bentuk ujian iman seseorang. Jika kita mampu melewati semua ujian yang Allah timpakan, insya Allah kita termasuk orang-orang yang beriman. Sebuah diskusi bagi kita, yaitu: Apakah kenikmatan yang Allah berikan kepada kita juga merupakan bentuk Ujian Keimanan kita?